Rangkuman Materi IPA kelas
VII SMP
Bab 3 Klasifikasi Makhluk
Hidup
KLASIFIKASI MAKHKUK HIDUP
Di bumi keanekaragaman
makhluk hidup sangat beranekaragam dan semakin lama bertambah banyak, tentu
saja keanekaragaman juga tertambah. Dengan adanya makhluk hidup yang jumlahnya
berjuta-juta itu bagaimana kita akan mempelajarinya? Untuk mempelajari makhluk hidup
tersebut, manusia berusaha menyederhanakan makhluk hidup dengan
menggolong-golongkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
Di dalam kelompok yang
mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut pastilah ditemukan lagi
perbedaan-perbedaan. Kemudian dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok
terkecil dengan persamaan ciri yang sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk
hidup dengan suatu sistem tertentu disebut klasifikasi atau taksonomi.
Pada abad ke-18 Carolus
Linnaeus (1707 – 1778), seorang ahli biologi dari Swedia memperkenalkan
klasifikasi berdasarkan persamaan struktur. Klasifikasi makhluk hidup menurut
Linnaeus berdasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup
yang dilakukan dengan cara-cara berikut:
a.
Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu
persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari
berbagai jenis makhluk hidup.
b.
Jika ada makhluk hidup yang memiliki ciri
struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok. Makhluk hidup yang
memiliki ciri yang berlainan dikelompokkan tersendiri.
c. Memberikan istilah
tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang berdasarkan banyak sedikitnya
persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Dengan cara seperti ini
maka makhluk yang ada dipermukaan bumi ini dibedakan menjadi dua (2) kelompok
dunia kehidupan besar yaitu: dunia hewan atau Animalia dan dunia tumbuhan atau
Plantae. Selanjutnya setiap dunia akan dibagi menjadi kelompok-kelompok lebih
kecil yang disebut dengan takson-takson.
Dalam dunia tumbuhan dibagi menjadi
takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan.
b.
Divisi.
c.
Class atau kelas.
d.
Ordo atau bangsa.
e.
Familia atau suku.
f.
Genus atau marga
g. Species atau jenis..
Dunia hewan akan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan.
b.
Filum.
c.
Class atau kelas.
d.
Ordo atau bangsa.
e.
Familia atau suku.
f.
Genus atau marga.
g. Species atau jenis.
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk
hidup menggunakan sistem yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur
(Sistem nama ganda). Di dalam sistem Binomial Nomenklatur mempunyai
aturan-aturan sebagai berikut:
a. Species terdiri dari dua
kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat
spesifikasinya.
b. Kata pertama diawali
dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
c. Menggunakan bahasa latin
atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris
bawahi.
Contoh :
Nama species
Pisang ; Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species : paradisiaca
Pelaku
pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkat dengan L
Beberapa
alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena:
a. Agar tidak ada
kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk
hidup yang sama persis.
b.
Nama ilmiah jarang berubah.
c. Nama ilmiah ditulis
dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Menurut RH.Whittaker yang didukung oleh banyak
ahli biologi, pada tahun 1969 dikembangkan klasifikasi makhluk hidup
menggunakan sistem lima kingdom sebagai berikut:
1.
MONERA
2. PROTISTA
3. FUNGI
4. PLANTAE
5.
ANIMALIA
Mengenal Lebih Dekat dengan
masing-masing kingdom Makhluk Hidup :
1. MO
N E R A
Pada bagian
kingdom Monera terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu:
a. Monera berasal dari kata
monares yang berarti tunggal.
b. Mikroorganisme ini
memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat
prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru
1) Bakteri
Struktur bakteri masih sangat sederhana tetapi mempunyai peranan
yang penting. Umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Tempat
hidup bakteri di mana-mana misalnya di kulit, di mulut, di tanah, dan
sebagainya.
Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a) Bacillus: bakteri
berbentuk batang atau basil. Terdapat tiga macam bentuk bacillus, yaitu :
(1) Streptobacil, berbentuk
panjang seperti rantai.
Contoh:
Bacillus antrhracis, penyebab penyakit antraks
(2) Diplobasil, berkelompok
dua-dua.
(3) Basil tunggal.
b) Coccus: bakteri
berbentuk bola. Terdapat lima macam bentuk coccus, yaitu:
(1) Monococcus, tunggal
(2) Diplococcus, berkoloni
dua-dua
(3) Sreptococcus, seperti
rantai
(4) Staphylococcus, seperti
buah anggur
(5) Sarcina, berbentuk
kubus.
c) Spirillum: bakteri
berbentuk spiral. Terdapat tiga macam bentuk spririllum, yaitu :
(1) Spiral, berbentuk lebih
dari setengah lingkaran
(2) Koma, berbentuk kurang
dari setengah lingkaran
(3) Spirochaeta, berbentuk
sulur berpilin.
Terdapat bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan
manusia. Bakteri yang menguntungkan bagi manusia, antara lain :
a) Clostridium pasteurianum
dan Azotobacter chroococcum; mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan
tanah.
b) Rhizobium radicicola;
terdapat dalam bintil akar kacang dapat menyuburkan tanah.
Bakteri yang merugikan bagi manusia, antara lain :
- Salmonella typhosa,
penyebab penyakit tipus.
- Mycobacterium
tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
- Clostridium tetani,
pemyebab penyakit tetanus
- Shigella dysentriae,
penyebab penyakit disentri.
2) Ganggang biru (Chyanophyta).
Merupakan
ganggang bersel satu, berbentuk koloni atau multisel.Selain mempunyai klorofil
karotenoid juga mempunyai pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin
berwarna biru dan fikoeritrin berwarna merah. Mengapa diberi nama ganggang
biru?
Nama
ganggang biru, sebab warna yang dominan berwarna biru. Manfaat ganggang biru,
antara lain: Anabaena azollae digunakan sebagai pupuk, Spirullina sebagai bahan
makanan yang mengandung protein dan lain–lain.
2. PROT
I S T A
Makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri : selnya memiliki
membran inti (eukariotik), bersel
tunggal yang mampu berkembang biak, termasuk kelompok Protista. Beberapa contoh
kelompok Protista: Amoeba, Euglena, Paramecium, Saprolegnia.
Selain
kelompok Protista yang bersifat mikroskopis, terdapat juga Protista yang
bersifat makroskopis (dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop), contoh : (a) Alga merah:
Eucheuma spinosum, (b) Alga
hijau: Ulva sp, dan (c) Alga Cokelat; Fucus sp.
Protista juga ada yang menyerupai hewan. Kelompok Protista
ini disebut protozoa. Kelompok protozoa di antaranya adalah Paramecium,
Entamoeba coli yang terdapat pada usus besar dan dapat mengakibatkan
penyakit diare, dan Plasmodium malariae yang terdapat pada sel darah
merah dan mengakibatkan penyakit malaria.
3. F
U N G I
Klasifikasi terhadap
makhluk hidup diperlukan sehingga memudahkan kita untuk mempelajari jenis-jenis
makhluk hidup. Di antara makhluk hidup yang ada, terdapat kelompok bakteri dan
jamur. Menurut kamu, apa yang akan terjadi di bumi ini jika tidak ada bakteri
dan jamur?
Pernahkah kamu melihat
roti yang telah lama, kemudian pada bagian roti tersebut terdapat sesuatu yang
berwarna agak gelap? Atau pernahkah kamu juga melihat, nasi yang telah lama
dibiarkan maka akan terdapat sesuatu yang berwarna orange
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup
yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup lain. Tidak
berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya
di tempat yang lembab, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari
bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit (organisme
yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh
jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling
bersambungan membentuk miselium. Pada umumnya, jamur berkembang biak
dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh jamur: jamur roti, ragi
tape, jamur tiram putih, dan jamur kayu
Jamur dibagi menjadi 6 divisi, yaitu Myxomycotina
(jamur lendir), Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina,
dan Deuteromycotina
4. PLANTAE
Berdasarkan
morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua jenis
kelompok besar berikut :
1. Tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi lumut (Bryophyta).
Tumbuhan
tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki berkas pengangkut.
Kelompok tumbuhan ini belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun,
misalnya tumbuhan lumut. Kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta) cirinya
belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Struktur yang menyerupai akar
disebut rhizoid, berspora, dan berklorofil.
2. Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang meliputi paku-pakuan
(Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).
Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan
yang memiliki berkas pengangkut dan sudah dapat dibedakan antara akar, batang,
dan daun. Tumbuhan berpembuluh disebut tumbuhan berkormus. Tumbuhan berkormus
terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kormofita berspora dan kormofita
berbiji. Kormofita berbiji mempunyai bunga dan biji. Kormofita berspora tidak
mempunyai bunga, misalnya tumbuhan paku (Pteridophyta). Tumbuhan paku
memiliki ciri mempunyai akar, batang, daun sejati, tidak berbunga, dan tidak
berbiji. Ciri lain dari tumbuhan paku adalah daun muda yang menggulung. Daun
tumbuhan paku ada yang menghasilkan spora disebut sporofil dan ada pula daun
yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil.
1.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)dan
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan lumut dan paku adalah
tumbuhan yang memiliki spora. Berkembang biak dengan cara vegetatif dan
generatif. Tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan berfotosintesis. Habitatnya
menyukai tempat yang lembab
2.
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
dikelompokkan menjadi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan
biji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Berbiji telanjang karena bijinya tidak dibungkus oleh daun
buah.
2. Alat reproduksi berupa bangun seperti kerucut yang disebut
strobilus. Ada dua strobilus yaitu strobilus jantan dan betina.
3. Batang besar dan berkambium.
4. Berakar tunggang dan serabut.
5.
Daun selalu
hijau, sempit, tebal, dan kaku. Contoh tumbuhan berbiji terbuka adalah:
juniper, cemara, damar, pinus, belinjo, pakis haji.
Tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) memiliki
bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup oleh daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh
alat khusus yang membentuk struktur pembiakan yang disebut bunga. Contoh
tumbuhan berbiji tertutup adalah mangga, jambu, avokad, anggur, dan nangka.
Tumbuhan
Angiospermae bijinya berada di dalam struktur yang tertutup oleh daun
buah, memiliki bunga. Tahukah kamu tumbuhan berbiji tertutup dapat dibedakan
lagi menjadi kelompok tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan kelompok tumbuhan
berkeping dua (dikotil)?
Bagaimanakah cara mengetahui ciri-ciri
dan mengelompokkan tumbuhan berbiji tertutup?
Tumbuhan
Angiospermae ada dua, yaitu tumbuhan berkeping satu (monokotil) yang
dapat diamati berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki satu keping daun
lembaga, berakar serabut, batang tidak bercabang, tidak berkambium, berkas
pembuluh pengangkut tersebar, tulang daun sejajar atau melengkung, dan kelopak
bunga pada umumnya kelipatan tiga.
Tumbuhan berkeping dua
(dikotil) memiliki ciri-ciri sebagai berikut: memiliki dua keping daun lembaga,
berakar tunggang, batang bercabang, dan berkambium, tulang daunnya menjari atau
menyirip, berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran, kelopak bunga
kelipatan empat atau lima.
5.
A N I M A L I A
Seperti halnya tumbuhan, hewan yang
ada di permukaan bumi ini sangat beragam baik bentuknya maupun dengan
ukurannya. Ada hewan yang berukuran sangat kecil sampai hewan yang berukuran
besar.
Dunia hewan dikelompokkan menjadi
dua, yaitu hewan tidak bertulang belakang (avertebrata)
dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
1. Hewan tidak bertulang
belakang (Avertebrata)
Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dikelompokkan menjadi delapan kelompok, yaitu hewan
berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan
berkulit duri (Echinodermata), dan
hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda).
1)
Porifera adalah hewan yang mempunyai
pori-pori. Hewan ini tubuhnya seperti spons. Habitatnya di perairan, warna
tubuhnya bermacam-macam: merah, kuning, dan hijau. Contoh hewan porifera: Spongilla,
Euspongia, Poterion, Scypha.
2)
Coelenterata adalah hewan berongga,
mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel
beracun yang menyengat. Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang menempel pada
tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif
melayang-layang di air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang, obelia, hydra,
anemon adalah contoh hewan Coelenterata.
3) Cacing (vermes)
adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada tiga kelompok yaitu cacing pipih
(Platyheminthes) contohnya cacing hati, cacing pita; cacing gilig
(Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan tidak bersegmen, contohnya: cacing
perut, cacing kremi, cacing tambang , cacing gelang, (Annelida) tubuhnya
beruas-ruas seperti cincin, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
4)
Mollusca adalah hewan bertubuh
lunak, banyak lendirnya,dan terbungkus oleh mantel. Ada yang memiliki cangkang
yang berfungsi untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air. Contoh
hewan Mollusca adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, remis.
5)
Echinodermata adalah hewan yang
tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin yang keras.
Tubuhnya simetri radial dengan lima lengan. Pada tubuhnya, terdapat sistem
ambulakral untuk alat gerak, bernapas, dan menangkap mangsa. Ada 5 kelas yaitu
Asteroidea (contohnya bintang laut), Echinoidea (contoh landak laut, bulu
babi), Ophiuroidea (contohnya bintang ular), Crinoidea (contohnya lilia laut),
Holothuroidea (contohnya teripang laut).
6)
Arthropoda adalah hewan
berbuku-buku, tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Tubuhnya
terbungkus zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang peka terhadap
sentuhan dan bau-bauan, memiliki mata faset yaitu mata majemuk terdiri atas
beribu-ribu mata kecil berbentuk segi
enam. Arthropoda
ada 4 kelas,yaitu Insecta (serangga) contohnya belalang, lebah, kumbang;
Crustacea (udang-udangan) contohnya udang, kepiting, rajungan; Arachnoidea
(laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, caplak; Myriapoda (lipan)
contohnya kelabang, kaki seribu.
2.
Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ada lima kelompok
yaitu pisces, amphibia, reptilia, aves,
dan mamalia.
1. Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan
arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu
badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan
lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan
(chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati
(osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2. Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu
badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh
(eksternal). Contoh: katak pohon,
salamander.
3. Reptillia (reptil)
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas.
Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam
tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.
4. Aves (burung)
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga
supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh
tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal).
Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya.
5. Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak
ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan
paru-paru.
Contoh :
• Sebangsa kera misalnya:
monyet, beruk, kutung dan orang utan.
• Sebangsa hewan buas
misalnya: harimau dan singa.
• Sebangsa pemakan
serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
• Sebangsa hewan pengerat
misalnya: marmut, bajing dan tikus.
• Sebangsa kelelawar:
kalong dan kampret.
• Sebangsa hewan
berbelalai misalnya: gajah.
• Sebangsa ikan paus
misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
•
Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru